Selasa, 11 Desember 2012

cerpen sendiri


Tugas bahasa Indonesia
CERPEN
CINTAKU BERTEPUK SEBELAH TANGAN













 













Disusun oleh  : Muhammad Humaedi
Kelas XII IPS 2








 
Tet.. tet.. tet.. suara bel berbunyi. Karmin segera pergi ke kelas. Sebelumnya karmin ada di mushola dia selalu datang pagi-pagi. Sesampainya di kelas. Karmin melihat teman temannya sibuk. Sibuk mengerjakan PR. “min udah belum lo PR kewirausahaan” kata anto teman sebangkunya. Belum sempat menjawab tiba-tiba.. “ada guru ada guru” kata wina teman sekelasku yang melihat ibu guru sedang berjalan menuju kelas. Semua seisi kelas sibuk. Ada yang nulisnya dicepetin, ada yang beres-beres buku supaya guru tidak curiga, ada yang berlari kesana kemari. Wuuh pokoknya semuanya serba sibuk. “Assalamualaikum” seisi kelas menjawab dengan serempak “waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh” treet.. sura kursi digeser, ibu guru duduk. “Siiap. sebelum belajar marilah kita berdoa. berdoa dimulai.” Suasana hening “selesai. Beri saalam Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh” Waalaikum salam warahmatullahi wabarokatuh. Jawab bu guru. Pagi semua.. pagi bu.. buka PR nya ibu mau liat. Semua mengambil bukunya masing-masing termasuk karmin. Ditaruh diatas meja PR nya. Kata bu guru. Dia udah belum ya PR nya. Dalam hati karmin. Semoga saja sudah sambil harap-harap cemas melihat perempuan yang disukainya. Nisa. Sementara itu ibu guru keliling melihat satu persatu muridnya. Pas ibu guru melihat PR punya nisa. Perasaan karmin terasa lega. Dia ternyata sudah mengerjakan PR. Kata karmin. Proses pembelajaran berlangsung. Karmin sesekali melirik ke kiri melihat perempuan yang disukainya. Nisa. Setelah beberapa lama ibu guru bertanya. jam berapa sekarang ? jam 9 kurang 7 menit bu. Kata temanku. Ya sudah karena waktunya sebentar lagi, ibu guru kasih PR ya. Kata bu guru . kalian wawancarai pengusaha sukses yang ada di lingkungan kalian, tanyakan tentang kesuksesan usahanya. Kalian buat pertanyaan tentang bagaimana caranya berwirausaha, bagaimana caranya agar konsumen tertarik untuk membeli produknya. Dll yang berkaitan dengan usahanya itu. Lalu kalian presentasikan di depan. Paham ? tegas  guru bu. Semua murid mengangguk kecil. Terlihat muka mereka ditekuk. “ agar tidak memberatkan kalian. Ibu bagi saja ya menjadi .. semua jumlahnya ada berapa?” Kata bu guru. Ada 25 bu. Saut temanku. “Kalau begitu ibu bagi 5 kelompok. Berhitung dari sana.” Kata bu guru sambil menunjuk ke arah perempuan. 1..  2..  3..  4..  5.  1..  2..  3..  4..  5.  1..  2..  3..  4..  5.   1.. 2.. 3.. 4.. 5.   1.. 2.. 3..  4..  5. Semua sudah rau nomor masing-masing. Nomor  satu berkumpul sama nomor  satu  nomor dua berkumpul sama nomor dua. Kata bu guru. Eh kebetulan karmin sekelompok sama nisa. Seneng banget rasanya. Dalam hati karmin. Sudah berkumpul semua. Kata bu guru. Sudah bu. Saut temanku. Kalau sudah kalian diskusikan masiih ada waktu sekitar 5 menit lagi. Minggu depan semuanya harus sudah siap presentasikan ke depan. Kata bu guru. Ibu guru membereskan buku-bukunya, tasnya. Kalian diskusikan sampai waktunya habis ya. Ibu pergi dulu jangan ada yang keluar. Kalian diskusikan sampai waktunya habis. Assalamu’alaikum warohmatullah hiwabarokatuh. Ibu guru pergi. Wa’alaikumsalam warohmatullah hiwabarokatuh. Jawab anak-anak.
Ini gimana nih. Kata karmin ke teman sekelompoknya. Karmin mendapat nomor 3 bersama wina, tasya, reno, dan nisa. Cewe idamannya. Ya udah kita omongin nanti lagi aja. Sepulang sekolah. Sekarang ma waktunya tidak memungkinkan. Bisa kan pulang sekolah ? kata reno. Semua pada mengangguk. Tasya menjawab. Sepulang sekolah ? tapi tempatnya dimana ? masa disini ? gimana kalo dirumah nisa aja. Kata wina. Wina dan nisa mereka itu teman dekat. Jadi mereka tidak canggung lagi. Wii… engga engga engga apaan kamu win. Nisa membantah. Udah sih nis ga papa dirumah lo kan enak. tempatnya lega sejuk. Deket lagi darti sini. Udah si  ga papa ya pliss pliss. Wina memohon. Yang laen dulu tuh takutnya bisa dirumah yang laen. Nisa membantah lagi. Lo tau sendiri kan nis. Rumah gue kan rame aja banyak orang. Ga bisa deh dirumah saya mah. Kata wina. Kalo lo tasya ? nisa bertanya ke tasya. Rumah saya sempit trus jauh lagi dari sini. Kayanya ga bisa kalo di rumah saya. Kata tasya. Kalo lo reno ? nisa bertanya ke reno. Keluarga gue banyak kayanya di rumah juga rame. Kalo lo karmin ? nisa langsung bertanya ke karmin. Mmm.. rumah saya sempit trus jauh lagi dari sini. Terlalu jauh kalo dirumah saya mah. Kata karmin sambil senyum-senyum sendiri. Udah deh nis di rumah lo aja sih ? udah mah tempatnya enak , luas, sejuk deket lagi dari sini. Ya ..? ya..? ya.. ? plis.. plis..  wina memohon lagi. Kali ini nisa mengalah. Ya udah ya udah di rumah gue. Tapi gue harus bilang dulu sama mamah di rumah. Kalo boleh iya kalo ga boleh engga. Kata nisa. Ya udah lo telpon ge sekarang. Kata wina. Cerewet amat sih lo win ini juga mau di telpon. Jawab nisa. Tululut tululut .. tuut tuut  Assalamu’alaikum mah. Iya waalaikum salam. ada apa nis tumben ga biasanya telpon ke rumah. Kata mamah nisa. Mah aku pulangnya boleh ga bawa temen-temen ? nisa bertanya. Owh tentu boleh ga papa. Jawab mamah nisa. Boleh mah. Nisa bertanya lagi berharap jawaban mamah berubah. Iya boleh nisa sayang. Jawab mamah dengan tegas. Ya udah nisa mau nanya itu doank ko. Udah mah yah bentar lagi nisa pulang ko. Assalamu’alaikum. Waalaikumsalam. Jawab mamah. Gimana nis ? boleh kan ? wina bertanya. Iya iya boleh. Jawab nisa sambil cemberut. Ya udah pulang sekolah kita jangan pulang yah. Ke rumah nisa dulu. Kata reno.
Jam menunjukkan pukul 13.00 WIB bel sekolah karmin berbunyi tepat jam 1. Krinngggg…. Kringgggg… kringggg….. ye pulang. Terdengar suara dari luar kelas. Semua anak-anak beres-beres mau pulang. Tapi kelompok karmin belum pulang. Mereka menuju ke rumah nisa yang tidak jauh dari sekolah mereka. Sesampainya disana. Nisa sebagai tuan rumah menjamu teman-temannya dengan baik. Dia mempersilahkan teman-temannya masuk, duduk, dan memberi mereka makanan dan minuman. Setelah beristirahat sebentar. Ya sudah kita mulai saja kerja kelompoknya. Kata reno. Mereka berunding berdiskusi pengusaha mana yang akan mereka wawancarai. Mereka sepakat mau mewawancarai pengusaha restoran di rumah nisa. Lalu merekia membagi bagi tugas. Reno dan tasya mempersiapkan alat- alat wawancara, dan survey ke restoran yang akan di datangi. Karmin, wina, dan nisa bertugas menyusun pertanyaan pertanyaan. Pada saat itulah karmin mulai mendekati nisa. Perhatiannya hanya tertuju sama nisa. Keesokan harinya. Setelah pulang sekolah. Mereka kerja kelompok lagi. Kali ini karmin sangat bersemangat Karena mau sama nisa. Karmin begitu semangatnya membuat pertanyaan pertanyaan dengan nisa. Semenjak ada tugas itu mereka terus bersama-sama. Bahkan setelah tugas itu berakhir hubungan mereka semakin dekat. Saking akrabnya Karmin sudah mulai mengajak nisa pergi jalan.
Hari demi hari waktu demi waktu mereka habiskan hanya berdua dan Pada suatu hari tepatnya hari sabtu malam minggu. Karmin mengajak nisa pergi makan bersamanya ke tempat yang romantis dan disitu karmin menyatakan cintanya ke nisa. Nisa sudah lama kita berteman. Ketika aku berada di dekatmu terasa senangnya hati ini. Sebenarnya aku sudah lama memendam rasa ini dan ini waktu yang tepat untukku mengungkankannya kepadamu. Sebenarnya aku suka kamu, aku cinta kamu. Maukah kamu jadi pacarku ? Karmin nembak nisa. Nisa begitu kaget mendengar perkataan karmin. Aku butuh waktu untuk menjawab kata-kata mu. Kata nisa. Baiklah akan aku beri waktu 1 minggu.

Hari demi hari nisa memikirkan jawaban apa yang akan dikatakan nisa ke karmin. Ya apa tidak. Ya apa tidak. Hanya itu itu saja yang terlintas di pikiran nisa.
Akhirnya hari itu datang juga. Pasti karmin menagih jawabannya. Kata nisa. Karmin mengajak nisa ke taman. Pas sesampainya di taman. Mmm.. nisa jawabanmu apa ? ya atau tidak ? kata karmin. Gini min aku tidak memikirkan kalo kita nanti jadian. Kita temenan aja ya. Aku ga mau sekolahku terganggu. Sebaiknya kita temanan aja ya. Aku bukannya menyakiti perasaanmu tapi aku tidak mau kalo kita sampe jadian. Temenan aja ya. Jawab nisa. Mendengar jawaban nisa. Karmin begitu terkejut.
Setelah kejadian itu. Karmin patah hati. Dia tidak sekolah berhari-hari. Dia malas keluar rumah. Karmin tidak bisa melupakan nisa. Sampai sampai akibat susah melupakan nisa Karmin tidak sekolah sampai berbulan-bulan. Dan akhirnya dia tidak naik kelas.     


SELESAI

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar